Selasa, 01 Maret 2022

Sebelas Adab murid terhadap guru menurut imam Ghazali

Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjudul al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 431) menjelaskan adab-adab seorang guru sebagai berikut :

آداب العالم: لزوم العلم، والعمل بالعلم، ودوام الوقار، ومنع التكبر وترك الدعاء به، والرفق بالمتعلم، والتأنى بالمتعجرف، وإصلاح المسألة للبليد، وبرك الأنفة من قول لا أدري، وتكون همته عندالسؤال خلاصة من السائل لإخلاص السائل، وترك التكلف، واستماع الحجة والقبول لها وإن كانت من الخصم.

Artinya: “Adab orang alim (guru), yakni: tidak berhenti menuntut ilmu, bertindak dengan ilmu, senantiasa bersikap tenang, tidak takabur dalam memerintah atau memanggil seseorang, bersikap lembut terhadap murid, tidak membanggakan diri, mengajukan pertanyaan yang bisa dipahami orang yang lamban berpikirnya, merendah dengan mengatakan, ‘Saya tidak tahu,’ bersedia menjawab secara ringkas pertanyaan yang diajukan penanya yang kemampuan berpikirnya masih terbatas, menghindari sikap yang tak wajar, mendengar dan menerima argumentasi dari orang lain meskipun ia seorang lawan.”
Dari keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
Pertama, tidak berhenti menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak ada batas akhirnya karena kewajiban ini dilakukan sejak dari ayunan ibu hingga liang lahat. Dalam kaitan ini Gus Mus pernah menulis dalam akun Twitternya, “Seseorang akan selalu pandai selagi terus belajar. Bila dia berhenti belajar karena menganggap dirinya sudah pandai, mulailah dia bodoh.”

Kedua, bertindak dengan ilmu. Orang alim (guru) hendaknya bertindak berdasarkan ilmu terlebih dalam hubungannya dengan ibadah. Di luar ibadah pun, suatu tindakan juga harus sesuai dengan ilmu terkait, misalnya pengobatan atau terapi terhadap orang sakit harus berdasarkan ilmu tertentu yang memang bisa dipertanggungjawabkan. Dalam ibadah, amal tanpa didasari ilmu akan tertolak.

Ketiga, senantiasa bersikap tenang. Orang berilmu tentu bersikap tenang dalam menghadapi berbagai persoalan. Inilah salah satu hal yang membedakan antara orang berilmu dan orang tak berilmu. Terlebih dalam menghadapi murid-murid yang menjadi tanggung jawabnya dalam kependidikan, seorang guru hendaknya bersikap sabar dan tidak emosional.

Keempat, tidak takabur dalam memerintah atau memanggil seseorang. Orang alim (guru) dituntut meneladani sifat-sifat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebanyak mungkin. Hal ini sejalan dengan hadits yang menyatakan bahwa ulama adalah para pewaris Nabi. Rasulullah dikenal sangat tawadhu’ sehingga para alim atau ulama juga dituntut bertawadhu’ dalam semua hal termasuk dalam memerintah dan memanggil seseorang, misalnya murid.

Kelima, bersikap lembut terhadap murid. Sangat tidak dianjurkan orang alim (guru) bersikap keras, apalagi kejam terhadap murid-muridnya sebab hal ini akan sangat berpengaruh terhadap perilaku mereka. Sering kali murid tidak berani jujur dengan mengatakan apa adanya ketika guru sangat keras terhadap mereka yang bersalah. Akibatnya mereka memilih berbohong agar selamat dari kemarahan guru.

Keenam, tidak membanggakan diri. Orang alim (guru) hendaknya tidak membanggakan diri atas semua prestasi yang diraihnya sebab hal ini bisa membawanya pada sikap ujub, yakni mengagumi diri sendiri yang ujung-ujungnya menimbulkan kesombongan. Allah sangat tidak menyukai hamba-hamba-Nya yang sombong, dan sebaliknya mengangkat derajat orang-orang yang senantiasa bertawadhu’.

Ketujuh, mengajukan pertanyaan yang bisa dipahami orang yang lamban berpikirnya. Tingkat kesulitan pertanyaan yang diajukan kepada seorang murid, misalnya, harus disesauikan dengan tingkat kemampuan berpikir atau seberapa luas pengetahuannya. Tidak bijak memberikan pertanyaan yang sulit kepada murid-murid yang baru mulai belajar sebab hal ini bisa menimbulkan frustrasai dan tidak percara diri.

Kedelapan, merendah dengan mengatakan, “Saya tidak tahu.” Ada kalanya guru tidak perlu menjawab suatu permasalahan apabila murid benar-benar tidak bermaksud bertanya tetapi hanya ingin mengujinya. Dalam situasi seperti ini lebih baik guru mengatakan ketidaktahuannya dengan tetap menunjukkan sikap tawadhu’nya, dan bukan dengan bersikap marah-marah.

Kesembilan, bersedia menjawab secara ringkas (sederhana) pertanyaan yang diajukan penanya yang kemampuan berpikirnya masih terbatas. Seorang guru dituntut mengenali tingkat kemampuan berpikir murid-muridnya yang beragam sehingga penjelasan yang ditujukan kepada individu tertentu disesuaikan dengan tingkat kecerdasannya. Sistem pembelajaran “sorogan” sangat memungkinkan guru mengenali potensi akademik murid-muridnya satu per satu.
Kesepuluh, menghindari sikap yang tak wajar. Seorang guru hendaknya selalu bersikap wajar terhadap murid-muridnya. Ia tidak perlu bersikap terlalu keras atau sebaliknya terlalu lembut. Sikap terlalu keras bisa membuat murid tidak kreatif, dan sebaliknya sikap terlalu lembut bisa membuat murid meremehkan perintah-perintah guru. Sikap terbaik adalah yang moderat, atau sesuai dengan situasi dan kondisi.

Kesebelas, mendengar dan menerima argumentasi dari orang lain meskipun ia seorang lawan. Seorang guru hendaknya bersikap akomodatif terhadap argumetasi dari mana pun asalnya, termasuk dari orang yang tidak sependapat dengannya dengan cara mau mendengarkan dan mempertimbangkan untuk mengkaji kuat tidaknya argumentasi itu. Maksudnya seorang guru tidak boleh besikap apriori terhadap pendapat orang lain.  

Jumat, 02 Juli 2021

Merawat Ayam usia 3 hari sampai 3 pekan

 Setelah masa penetasan oleh induk atau penetasan lainnya, maka lakukan ini;

1. Menyiapkan tempat perawatan

    dalam hal ini cukup kardus, ada fentilasi dua, ruang atas bisa di buka tutup, alas bawah beri                     brusak/sak bekas

2. Pemberian pakan dari pabrik atau menir, jangan dedak/katul karena kasar. (berikan dengan diremas         dulu)

3. Air minum cukup dari wadah plastik

4. Penjemuran 5-15 menit tiap hari.

5. Pemebrsihan tempat minum dan alas bawah, kalau sudak terlihat kotor,


lihat vidio

Judul Aslinya: Cara merawat anak ayam baru menetas tanpa induk


Bertelur ayam kampung

 Supaya ayam kampung bertelur secara rutin, makalakukan tiga hal berkut;

1. Tempat harus nyaman

2. Posisi Pemeramannya harus tinggi

3. metode pemberian pakan harus teratur.

Ingat:

ayam jantan bisa memberi banyak telur, begitu juga ayam betina bisa mempengaruhi jumlah banyaknya telur yang dihasilkan. kisaran telor yang dihasilkan 6-14, maka saya rekomendasikan untuk bibit babon kurang produktif segera disembeleh atau dijual dan atau dijadikan bagian anggreman/penetasan.

lihat vidio berikut



Kamis, 01 Juli 2021

Jambu biji, jambu kristal

 Lima langkah mempercepat jambu biji/ kristal dalam tabulan pot berbuah:

1. Melakukan pemangkasan

2. Memotong pucuk kambu biji di atas calon buah.

3. memotong colon buah satu tangkai tinggal satu, jika ada dua.

4. melakukan penyiraman tiap dua hari sekali, dilakukan sore hari agar tidak rontok buahnya.

5. melakukan pemupukan setiap 10 hari sekali.

demikian lima langkah perawatan jambu kristal.



Jumat, 05 Juli 2019

Indikator kinerja

Indikator kerja pendamping pondok
1. Mengontrol berangkat sekolah
2. Mengontrol kebersihan lokasi binaan
3. Mengontrol ngaji ashar
4. Mengawasi ngaji nyai ashar
5. Mengontrol berangkat jamaah Maghrib
6. Mengontrol berangkat Diniyah
7. Mengontrol berangkat jamaah isya'
8. Mengontrol faktor
9. Mengawasi tidur santri
10. Mengontrol berangkat jamaah subuh
11. Mengontrol ngaji subuh
12. Menangani pelanggaran binaannya.